Mahfud MD: Lakukan Pilkada Dengan Jujur Agar Tidak Hancur

RMOLBengkulu. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar pelaksanaan Pilkada 2020 dilakukan dengan menjunjung nilai kejujuran. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2020 di Hotel Grand Aston, Medan, Jumat (3/7).


RMOLBengkulu. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar pelaksanaan Pilkada 2020 dilakukan dengan menjunjung nilai kejujuran. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2020 di Hotel Grand Aston, Medan, Jumat (3/7).

Di hadapan seluruh peserta rapat yang diikuti oleh Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, personil KPU dan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dan KPUD dan Bawaslu Kabupaten/kota serta para kepala daerah dan instansi penegak hukum ia menyampaikannya dengan pantun.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam kata sambutanya saat rapat koordinasi yang dilaksanakan di Hotel Grand Aston Medan, Jumat (3/7) seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumut.

Naik kuda ke Cianjur dengan maksud membeli kencur lakukan Pilkada dengan jujur, agar anda tidak hancur. Kalau anda curang sekarang berjaya, suatu saat akan hancur percaya ndak? itu hanya menunda kalau tidak terpuruk (sekarang) ini, akan terpuruk setelah selesai jabatan,” ucapnya.

Mahfud juga menjelaskan agar Pemilu berlangsung dengan baik dibutuhkan kesadaran kolektif bagi setiap orang terutama pada penyelenggara Pemilu. Menurutnya yaang terpenting harus menjalankan tugas dan fungsi pokok sesuai aturan.

Bawaslu, tugasnya begini, KPU begini, Gubernur begini, Bupati begini. Jadi, jaga tugas pada posisi masing-masing, jaga secara keloktif. Semua akan baik, jangan berharap pada satu instusi. Misalnya kalau ada masalah itu beres itu ada pak Tito, (tapi) belum tentu dirjennya gitu. Oh pak Tito dan dirjen (sudah) oh belum tentu, pengadilanya?,” ujarnya.

Menurut Mahfud, meskipun amanat menjalankan demokrasi itu unik, setiap penyelenggara harus menjalankan Pemilu sebaik mungkin, Mahfud mengatakan dalam berdemokrasi sebagai eksekutif dia selalu mengingat pesan presiden Susilo Bambang Yudhono.

Demokrasi dan negara itu sesuatu yang unik, diperbaiki di sini mencuit di sini, di treatment di sini mencuit di sana, terus begitu, demokrasi itu terus berbagi. Ketika kita katakan begini hakim tidak, ketika hakimnya iya, polisinya tidak. Ketika polisi bisa diberi pengertian jaksanya lainnya lagi politisiya lain lagi, nah itulah demokrsi,” pungkasnya. [tmc]