RMOLBengkulu. Anak buah ketua Umum PDIP megawati Soerkanoputri, meminta pemerintah Joko Widodo menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait mahalnya biaya rapid test (tes cepat).
- OJK Keluarkan Surat, Bank Bengkulu Terancam Menjadi BPR
- Yayasan Founder Rafflesia Terapkan Ilmu Dari Luar Negeri Ke Bengkulu
- Kemenkumham Bengkulu Rayakan Semangat Hardiknas
Baca Juga
RMOLBengkulu. Anak buah ketua Umum PDIP megawati Soerkanoputri, meminta pemerintah Joko Widodo menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait mahalnya biaya rapid test (tes cepat).
"Pemerintah harus memikirkan solusi, bagaimana caranya agar rapid test mandiri bisa gratis," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/6).
Rahmad mencontohkan ratusan supir truk yang terpaksa menunda pekerjaannya akibat tak sanggup bayar biaya rapid test di Banka Belitung.
"Kita tahu, hari ini ratusan pengemudi truk yang mengangkut logistik menunda pengiriman barang karena tak mampu bayar biaya rapid test. Para sopir truk yang bekerja untuk kepentingan publik mestinya dibebaskan dari biaya rapid test," katanya.
Diketahui, ratusan sopir truk pengangkut logistik di Pelabuhan Pangkalbalam Bangka Belitung menunda pengiriman barang karena terkendala biaya rapid test. Syarat untuk pengiriman barang, pengemudi harus rapid test terlebih dahulu.
Melanjutkan keterangannya, Rahmad mengatakan tingginya biaya rapid test juga banyak dikeluhkan para calon penumpang kereta api dan penumpang pesawat.
Bahkan, banyak diantara mereka (calon penumpang) yang akhirnya terpaksa membatalkan perjalanan karena terbukti menggunakan surat keterangan rapid test yang sudah kadaluarsa.
"Kejadian-kejadian seperti ini kan membuktikan bahwa biaya rapid test itu terasa membebani. Kondisi ini harusnya jadi perhatian pemerintah," katanya. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Demi Masuk Sekolah Favorit, Surat Miskin Pun Dipermainkan
- Perusahaan Tak Bayar THR Pekerja, KANOPI: Menghisap Darah Buruh
- Pemanasan Global Hampir Tak Terkendali, PBB Keluarkan Peringatan Kode Merah