Industri pariwisata Israel kian melemah dalam dua bulan terakhir akibat perang Gaza.
- Kalau Awal Puasa Dan Lebaran Bisa Bareng, Umat Pasti Senang
- Kanwil Kemenkumham Bengkulu Siap Dorong Implementasi Bisnis & HAM
- Bali Keluar dari Level 4 ke 3, PPKM Lanjut Hingga Sepekan ke Depan
Baca Juga
Untuk menekan biaya operasional yang terus meningkat, otoritas di Bandara Internasional Ben Gurion Israel akhirnya merumahkan 600 stafnya tanpa memberi gaji.
Sementara itu, 1.000 karyawan yang tersisa dikurangi jam kerjanya hingga 25 persen.
"Otoritas bandara mengumumkan pemberhentian sementara ratusan staf tidak dibayar dan mengurangi beban kerja karyawan lain," ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor pada Sabtu (23/12).
Menurut laporan Israeli Broadcasting Corporation (Kan), awalnya bandara di seluruh negara itu memiliki jumlah staf sebanyak 4.600 orang.
Kendati demikian, setelah jumlah wisatawan menurun akibat perang dan PHK besar-besaran, saat ini hanya 3.000 karyawan yang bekerja penuh di bandara Israel.
- Menko Marves: Ekonomi Indonesia Stabil saat Covid-19 Karena Peran Kades
- Vaksinasi HUT Lalulintas Ke-66 Diserbu Pelajar
- Penyelundupan 14 Ribu Lebih Botol Miras, Bamsoet: Saya Tak Sudi Indonesia Jadi Surga Miras