Dipanggil DPRD, Kadis Perikanan: Semua Sudah Diatur Kementerian

Hearing Komisi II bersama Dinas  Perikanan dan Kelautan BS/ist
Hearing Komisi II bersama Dinas Perikanan dan Kelautan BS/ist

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bengkulu Selatan (BS) Novianto memenuhi panggilan anggota Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Selasa (20/04).


Pemanggilan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan BS ini terkait keluhan kelompok nelayan penerima bantuan perahu dan alat tangkap ikan lainnya. Seperti, bantuan mesin perahu tempel yang diterima kelompok terkesan dipaksakan sehingga tidak bisa dimanfaatkan.

Menjawab pertanyaan tersebut Novianto mengakui ada kesalahan pada kaki mesin tempel. Ia menjelaskan, mesin tempel yang dipesan harusnya kaki panjang akan tetapi yang sampai kaki pendek. Sehingga tekanan baling baling kapal tidak maksimal saat mengangkat beban perahu.

"Permasalahan ini sudah diatasi dengan menambah kaki baling baling mesin. Sekarang untuk di Pino Raya sudah dapat digunakan," sampai Novianto.

Sementara itu, Riko Ferdiansyah menyebutkan, perencanaan terkesan dipaksakan, hal ini dibantah keras Kadis Perikanan BS dalam rapat pertemuan, yang dipimpin lansung ketua Komisi II Dodi Martian.

Dikatakan, Riko dengan kekuatan mesin cuma 25 PK tersebut tidak mungkin mampu mendorong beban perahu yang berukuran panjang 11 meter, sehingga beban yang diangkat tidak sesuai dengan kapasitas mesin 25 PK, sehingga menurutnya ini terkesan dipaksakan, yang seharusnya menggunakan mesin 40 PK, ujarnya.

"Semua sudah diatur Kementerian. Bukan dipaksakan seperti apa yang disampaikan, namun karena keterbatasan anggaran yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan lainnya,” jelas Kadis.

Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap yakni Syaipul menuturkan, bahwa pihaknya selalu mengikuti permintaan para nelayan seiring dengan perkembangan jaman.

"Awalnya pernah digunakan mesin 40 PK, akan tetapi dengan perahu yang terbuat dari viber ini, menurut nelayan kecepatannya sangat terlalu tinggi sehingga membahayakan pengguna (nelayan), lalu digunakanlah mesin 25 PK," tutupnya.