Terkait adanya dugaan kekerasan yang dilakukan kepala SMPN 20 Kota Bengkulu kepada muridnya mendapat perhatian khusus dari DPRD Kota Bengkulu.
- Kantongi 7 Bukti Dugaan Pelanggaran, Prima Laporkan KPU RI Ke Bawaslu
- Siang Ini, Demokrat Bahas Capres Di Rumah SBY
- 6 Eks Narapidana Dapat SKCK, Nekat Nyaleg Ini Konsekuensinya
Baca Juga
Dari hasil sidak dapil II yang dilakukan DPRD kota, dewan meminta agar kepala SMPN 20 dilakukan evaluasi. Karena tidak sepantasnya seorang kepala sekolah melakukan tindakan langsung terhadap muridnya.
Anggota Komisi III DPRD kota, Mardensi menjelaskan, keadaan saat ini murid yang bersangkutan mengalami trauma mendalam dan masih histeris jika ditanyakan terkait kejadian yang dialaminya. Namun berdasarkan keterangan kepala sekolah yang diduga melakukan kekerasan, ia mengaku tak sedikitpun melakukan kekerasan seperti yang diberitakan.
"Katanya, berdasarkan keterangan kepala sekolah ini dia tidak melakukan seperti yang diberitakan, atau melakukan kekerasan. Namun kalau kita lihat kondisi anak ini tak mungkin tak mendapat perlakuan kasar, kita tidak yakin itu. Juga seharusnya seorang kepala sekolah tidak menangani langsung anak murid jika ia nakal atau bermasalah, masih ada wali kelas, guru BP, kalau itu juga tidak menyelesaikan masalah harusnya panggil orang tuanya," jelas Mardensi, Selasa (11/10).
Dari keterangan yang didapat dari lingkungan sekolah dan wali murid, anak yang mengalami dugaan kekerasan ini prilakunya biasa-biasa saja seperti anak pada umumnya. Pihak dewan pun menyayangkan jika dugaan yang kepala sekolah lakukan terhadap muridnya tersebut nantinya terbukti benar.
"Kepala sekolah yang model begini perlu dipertimbangkan kembali oleh OPD terkait. Karena dampak yang dihasilkan ini, sampai saat ini si anak masih trauma. Ini buruk bagi dunia pendidikan," tutupnya. [***]
- Logistik Pilwakot Bengkulu Besok Disalurkan Ke TPS
- Hati-Hati!!, Terbukti Money Politik Bisa Dipenjara 72 Bulan
- Gallup, Jokowi Dan Sri Mulyani
