Aksi bom bunuh diri terjadi di pintu masuk gedung pemerintah di Somalia Selatan pada Rabu (27/7). Sedikitnya 11 orang meninggal dunia, termasuk seorang pejabat lokal Komisaris Distrik Abdillahi Ali Waafow.
- Minyak Goreng MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini 3 Produsennya
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- BMKG Warning Warga Banten, Peringatan Cuaca Buruk di Lima Daerah
Baca Juga
Dilaporkan The Associated Press, insiden ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Administrasi Kota Marka di wilayah Shabelle Bawah, Mohamed Osmaan Yariisoow, melalui telepon.
“Beberapa menit setelah kami menyelesaikan pertemuan yang kami adakan di markas distrik dan dalam perjalanan keluar, kami menemukan seorang pria tak dikenal mendekati kami dan meledakkan dirinya,” kata Yariisoow.
Yariisow menambahkan, pengawal komisaris, tetua adat, dan wanita juga terbunuh dalam aksi bom bunuh diri itu.
“Saya mendengar ledakan besar. Saya berlari menuju lokasi ledakan dan melihat dengan mata kepala sendiri beberapa tubuh dan sisa-sisa daging manusia berserakan di tanah,” ucap seorang saksi mata, Hassan Abdullahi.
Atas kejadian ini kelompok ekstremis yang berbasis di Somalia al-Shabab mengaku bertanggung jawab dengan serangan itu.
Aksi bom bunuh diri pernah terjadi pada 2012 yang, dilakukan oleh kelompok yang sama yaitu al-Shabab. Saat itu mereka mengaku menargetkan legislator dan para pejabat pemerintah atas serangannya tersebut.