Tiru Megawati Saat Pilpres 2014, Prabowo Disarankan Beri Tiket Capres ke Sandiaga

Menteri Parekraf Sandiaga Uno/Net
Menteri Parekraf Sandiaga Uno/Net

Meski elektabilitasnya kerap menempati posisi tiga besar sejumlah lembaga survei, Prabowo Subianto disarankan pensiun dari kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.


Demikian pandangan pengamat politik Wempy Hadir yang dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/6).

Wempy berpendapat, menghadapi Pilpres 2024 tokoh politik senior harus mengambil sikap politik realistis. 

Kata Wempy, bukan tidak mungkin lemahnya respons publik terhadap figur senior akan mengubah konstelasi figur capres dan cawapres. 

Wempy kemudian menyinggung sikap Megawati saat Pilpres 2014 silam.

Kala itu, Megawati memilih untuk tidak kembali mencalonkan diri meski arus bawah kader PDIP menginginkan putri Soekarno itu bertarung merebut kursi Presiden RI. 

Seperti diketahui, Megawati kemudian mengusung Joko Widodo bertarung merebut kursi kepemimpinan nasional.

"Walaupun Ibu Megawati didorong oleh kader PDIP masuk bursa pilpres kala itu, namun respons publik sangat lemah. Artinya buat maju bertarung dalam Pilpres kalau sudah disadari bahwa ada kekuatan figur lain yang lebih dahsyat," kata Wempy.

Wempy meyakini, Prabowo akan menghitung ulang untuk maju Pilpres apabila elektabilitasnya tidak sekuat saat Pilpres 2019 silam.

Atas dasar itu, Wempy kemudian menyarankan Prabowo memilih peran sebagai king maker dan mengusung Sandiaga Uno sebagai Capres dari Gerindra.

"Pilpres 2024 menjadi menarik ketika Prabowo mundur dan memberikan dukungan kepada Sandi. Sandi mempunyai daya tarik yang kuat bagi publik Indonesia," demikian Wempy.