Target 0 persen kemiskinan ekstrem sebagaimana dicanangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di tahun 2024 dinilai sulit terwujud.
- Cegah Berkeliaran, Pasien Covid-19 Mulai Terima Bansos Jadup
- Siap-Siap Warga Bengkulu Akan Terima Bansos Beras
- Jelang PPKM Darurat, Ada Perbaikan Data 3,6 Juta KPM Bansos
Baca Juga
Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan masyarakat kategori miskin dan miskin ekstrem jumlahnya masih sangat tinggi.
"Melihat data BPS, jumlah orang miskin dengan garis kemiskinan pada September 2022 sebesar Rp 535.547/bulan atau Rp 17.852/perhari, maka (ada) sebanyak 26,36 juta orang miskin. Sulit dipercaya bisa dihilangkan," kata Musni Umar dikutip dari akun Twitternya, Selasa (6/6).
Adapun catatan pemerintah, tingkat kemiskinan ekstrem pada Maret 2022 sebesar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa.
Dengan jumlah tersebut, Musni Umar menilai kemiskinan ekstrem hanya bisa dihilangkan jika angka garis kemiskinan diturunkan.
"Pertanyannya, apa bisa tahun 2024 kemiskinan ekstrem dibereskan?" sindir Musni Umar.
- Sambut Ramadan, Pemdes Muning Agung dan Polisi Kompak Gotong Royong Bersihkan Masjid
- Menko Perekonomian Tambah Beragam Bansos Selama PPKM Level 4
- Pemerintah Didesak Evaluasi Rencana PLN Cabut Diskon Tarif Listrik