Tak Terima Tunjangan Dipotong, Puluhan Guru Serbu Kantor DPRD Kota

RMOLBengkulu. Tidak terima Tunjangan Profesi Guru (TPG) dipotong, puluhan tenaga pengajar yang teegabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu ramai-ramai mendatangi Kantor DPRD Kota, Senin (15/06).


RMOLBengkulu. Tidak terima Tunjangan Profesi Guru (TPG) dipotong, puluhan tenaga pengajar yang teegabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu ramai-ramai mendatangi Kantor DPRD Kota, Senin (15/06).

Wakil Ketua PGRI Kota Bengkulu, Nawardi mengatakan jika kedatangan dirinya bersama dengan para guru yang lain bertujuan agar dewan memfasilitasi mereka untuk hearing bersama dengan Dinas Pendidikan dan Baznas Kota. Dirinya mengaku jika mereka mempertanyakan prosedur pemotongan tunjangan yang diterima.

"Kami ingin meminta kejelasan prosedur dan mekanisme pemotongan TPG dan THR yang dilakukan secara menyeluruh ini. Kawan-kawan banyak yang keberatan," tegasnya saat diwawancarai awak media.

Mereka juga menyesalkan keputusan dari Disdik Kota yang terkesan sangat memaksa untuk melakukan pemotongan tunjangan  tanpa melalui sosialisasi terlebih dahulu.

"Belum ada sosialisasi terlebih dahulu terkait ini. Yang ada baru sekedar wacana, namun untuk regulasi dan mekanismenya seperti apa kita tidak tahu sebelumnya. Tahu-tahu pas menerima gaji, sudah di potong untuk alasan zakat," ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Komisi III, Jaya Marta tidak ingin berkomentar banyak terkait hal tersebut. Komisi III sendiri sebagai mitra dari Disdik kota dipastikan akan memfasilitasi hearing antara PGRI, Disdik dan Baznas Kota pada Senin pekan depan.

"Untuk sekarang kami belum bisa menjawab pemotongan tersebut sah atau tidak. Yang jelas akan kita bahas waktu hearing nanti," tutupnya. [ogi]