Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Berisikan 10 Atlet Nyungsep

Tampak mobil nyungsep di lokasi kejadian/RMOLBengkulu
Tampak mobil nyungsep di lokasi kejadian/RMOLBengkulu

Seperti adegan film, sebuah mobil Toyota Avanza Veloz dengan Nomor Polisi BE 2707 CX yang bermuatan 10 orang nyungsep masuk ke jurang sedalam 5 meter usai menabrak pelapis tebing di kawasan Desa Taba Baru 1 Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong, Bengkulu, Minggu malam (21/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB.


Meski tak ada korban jiwa, namun kecelakaan yang melibatkan 10 atlet kalangan pelajar ini mengalami luka-luka mulai dari 6 luka berat dan 4 luka ringan, pun dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat.

Kapolres Lebong, AKBP Ikhsan Nur, melalui Kasat Lantas Polres Lebong, AKP Lilik Sucipto menyebutkan, kecelakaan tersebut diduga Out of Control usai sopir mengantuk.

"Sopir (diduga) mengantuk," kata Kasat saat dimintai keterangan awak media, Senin (22/11) siang.

Dia menjelaskan, kronologis kejadian berawal saat mobil toyota new avanza veloz warna putih nopol BE 2707 CX yang dikendarai oleh Berlin Tou Brother datang dari arah Bengkulu menuju muara aman seketika pulang ikut kejuaraan renang di Bengkulu.

Setibanya di tikungan kekiri jika dilihat dari arah Bengkulu menuju Muara Aman mobil tersebut hilang kendali. Sehingga masuk ke jalur kanan dan mengalami kecelakaan dan masuk jurang sedalam 5 meter.

"Mobil sudah dievakuasi dan korban tengah dirawat di RSUD," pungkasnya.

Tepisah, Plt Kadis Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Parpora) Kabupaten Lebong, Neti Herawati menyatakan, sudah menerima laporan insiden 10 atlet mengalami kecelakaan usai ikut kejuaraan.

"Iya, kabarnya begitu. Tapi, kami belum dapat laporan cabor mana," kata Neti.

Neti mengingatkan, pada Kamis (18/11) lalu pihaknya hanya melepas tiga kontingen cabang olahraga untuk bertanding di level provinsi.

Masing-masing, cabang olahraga (cabor) cabang bulu tangkis, tenis meja, dan atlet silat. 

Sedangkan, cabor renang tanpa sepengetahuan pihaknya. Namun demikian, ia mengaku kesepuluh atlet itu bisa saja masuk ke dalam koordinasi KONI.

Sebab, pihaknya telah menyalurkan biaya operasional ditanggung KONI melalui dana hibah, untuk mengikuti kejuaraan level provinsi tersebut.

"Ya. Saya belum dapat info kejuaraan apa. Soalnya yang berangkat Cabor tenis meja, bulu tangkis, dan silat. Mungkin mereka lapor KONI dan dana hibah," tuturnya.

Proses evakuasi mobil masuk ke jurang

Berikut data korban, Berlin Tou Broter bin yulian usia 16 Tahun berstatus pelajar warga Desa Taba Baru 1 mengalami Luka-luka, keseleo pada paha kiri dan tangan sebelah kiri.

Selanjutnya, Fikran Purnomo, usia 18 Tahun, pelajar, warga Desa Danau mengalami luka robek pada kepala dan mengalami luka lecet dikepala sebelah kanan.

Yang ketiga, Dois usia 11 tahun, pelajar warga Desa Danau luka lecet di punggung sebelah kanan, dan Irsyan Ade Guna, usia 11 Tahun, pelajar warga Desa Danau mengalami luka robek dibagian muka (pipi) sebelah kanan luka memar di kaki sebelah kanan.

Selanjutnya, Yuke Anggraini binti Akhmad Eprison, usia 17 tahun, pelajar warga Desa Taba Baru 2 yang mengalami patah tulang pada kaki bagain paha sebelah kiri, luka lecet di muka (pipi) sebelah kanan dan Rahma Fadila binti Haizo Kopli, usia 15 Tahun, pelajar warga Desa Taba Baru 1 luka lecet pada bibir luka lecet di pelipis sebelah kanan.

Dan, Nanda bin Ansom, usia 12 tahun, pelajar warga Desa Taba Baru 1 yang mengalami Cidera kepala berat kesadaran menurun dan rujuk ke RS M Yunus Bengkulu. Selanjutnya Viola binti Rozi, usia 17 Tahun, pelajar warga Desa Nangai Tayau luka robek di kepala bagian depan.

Terakhir, Mikel usia 15 tahun, pelajar warga Desa Danau, keseleo pada kaki bagian paha sebelah kanan serta, Heldi bin Kaizo Kopli, usia 17 Tahun, pelajar warga Desa Taba Baru 1 yang mengalami sakit pada bagian dada dan sesak nafas.