PSSI Bersih-Bersih, Langsung PHK 43 Karyawan

ilutrasi - Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga ditemui usai menghadiri jumpa pers Indonesia Brand Forum di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
ilutrasi - Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga ditemui usai menghadiri jumpa pers Indonesia Brand Forum di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan bersih-bersih dalam organisasinya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.


Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan bersih-bersih dalam organisasinya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga seperti dikutip dari keterangan audio yang diterima pewarta di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Menurut Arya Sinulingga, para karyawan yang terkena PHK itu adalah para karyawan di bidang media dan teknik sebanyak 43 orang. 

Arya Sinulingga menyebut bahwa PHK itu harus dilakukan sebagai langkah transformasi PSSI.

"Melakukan transformasi itu tidak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk melakukan yang namanya, ke depan PSSI itu harus bagaimana," kata Arya Sinulingga.

"Kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria. Karena kami mau melihat ke depan nih. 2045 gitu ya. Kesiapan organisasi kita bagaimana dan seterusnya-seterusnya," sambungnya.

Arya Sinulingga tak memungkiri, bahwa dibutuhkan yang namanya perubahan di organisasi PSSI. 

"Nah perubahan-perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian. Setelah itu berdasarkan data tersebut, kami melakukan juga langkah-langkah evaluasi, kemudian melakukan Pemutusan Hubungan Kerja," jelas Arya Sinulingga.

Selain itu, hal yang menjadi dasar bagi PSSI untuk memecat sejumlah karyawannya karena didapati adanya penggunaan materi gambar dan video milik organisasi oleh oknum karyawan.

"Ada salah satu karyawan kami yang pegang dokumentasi digital PSSI. Dia itu malah membuat akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan ke akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut," beber Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga pun mengungkapkan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut sudah dilaporkan kepada pimpinan bagian tersebut, tetapi tidak ada tindakan yang diambil oleh sosok yang bertanggung jawab.

Selain itu, pelanggaran lain yang juga dilakukan oknum karyawan adalah monetisasi video-video milik PSSI yang ditayangkan melalui Youtube. 

Arya Sinulingga menyebut bahwa penghasilan iklan Youtube (adsense) dari video-video tersebut dikirimkan ke rekening milik pribadi, dan bukan PSSI.

Meski terdapat masalah PHK, tetapi Arya menegaskan bahwa persiapan timnas untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia, tidak mengalami gangguan.

"Jadi memang kalau PSSI mau berubah ya harus melakukan transformasi, terutama di tubuhnya sendiri," imbuhnya. (ant)