Progres Pekerjaan Jembatan BPBD BS Di Kelurahan Masat Paling Rendah

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD BS, Hen Yevi/RMOLBengkulu
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD BS, Hen Yevi/RMOLBengkulu

Tahun anggaran (TA) 2022 tidak akan lama lagi akan berakhir. Namun pekerjaan fisik yang ada di Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS), nampaknya tidak akan selesai tepat waktu.


Teranyar, dari 4 titik paket pembangunan jembatan yang mencapai 5,4 Miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pasca bencana itu, terdapat satu paket saat ini persentase kegiatan berada di angka paling rendah.

"Terdapat satu paket progres kegiatan paling rendah yang berada di RT 4 Tanjung Saung Kelurahan Masat, saat ini baru 62 persen," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD BS, Hen Yevi kepada RMOLBengkulu.

Dikatakannya, proses kegiatan pembangunan terhambat oleh cuaca. Apalagi belakangan seringnya hujan membuat kegiatan menjadi terkendala.

"Faktor cuaca membuat pekerjaan terhambat," katanya.

Kegiatan yang saat ini masih dalam proses pengerjaan tersebut, nampaknya pihak ketiga sudah tidak pede akan dapat menyelesaikan dengan tetap waktu. Pasalnya, saat ini sudah ada yang mengajukan permohonan perpanjangan waktu kontrak.

"Ya, saat ini sudah ada yang mengajukan permohonan untuk perpanjangan waktu," ujarnya.

Tampak lokasi pembangunan jembatan di RT 4 Tanjung Saung, Kelurahan Masat Kecamatan Pino

Sementara itu, Inspektur Inspektorat BS Hamdan Syarbaini, meminta pihak rekanan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan waktu kontrak.

Sebab, kata dia, akhir tahun ini Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) akan melakukan audit baik kegiatan fisik dan sebagainya.

"Saya menyarankan kepada OPD yang memiliki kegiatan fisik untuk selalu memantau, jangan sampai nanti menimbulkan permasalahan apalagi terjadi penyimpangan. Karena akhir tahun anggaran 2022 tidak lama lagi sebab BPK akan melakukan audit," tutup Hamdan.