Pengamat: Indonesia Punya Peluang Jadi Juru Damai Semenanjung Korea

RMOLBengkulu.Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong UN di Singapura menjadi pendorong Indonesia sebagai juru damai di Semenanjung Korea. Terlebih Indonesia telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi anggota tidak tidak tetap Dewan Keamanan PBB.


RMOLBengkulu. Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong UN di Singapura menjadi pendorong Indonesia sebagai juru damai di Semenanjung Korea. Terlebih Indonesia telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi anggota tidak tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Begitu pandangan Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati. Menurutnya, langkah Indonesia menjadi juru damai Semenanjung Korea terbuka lebar setelah Indonesia terpilih sebagai anggota DK PBB.

"Pertemuan kedua negara di Singapura dapat mendorong Indonesia menjadi juru damai," ujar Nuning biasa disapa melalui pesan elektroniknya, Kamis, (14/6).

Menurut dia, selain menjadi anggota DK PBB, Indonesia juga memiliki rekam jejak yang baik sebagai juru damai konflik di dunia. Salah satunya peran Indonesia dalam konflik di Afganistan.

Saat itu Indonesia mengundang semua pihak yang bertikai di Afghanistan termasuk negara-negara tetangga.

"Presiden Joko Widodo telah sebagai juru damai konflik di Afghanistan beberapa waktu yang lalu," bebernya.

Lebih lanjut Nuning menilai, dorongan Indonesia sebagai juru damai di Semenanjung Korea merupakan agenda politik luar negeri dalam menjaga perdamaian dunia seperti amanat Pembukaan UUD 1945.

Menurutnya jika langkah tersebut berhasil, pengakuan Indonesia dalam mengatasi konflik internasional akan menjadi sorotan dunia.

"Indonesia juga bisa berperan penting sebagai juru damai konflik di Laut Cina Selatan dan Israel-Palestina," tutupnya. dikutip Kantor Berita Politik RMOL. [ogi]