Pasca Banjir dan Longsor, Disperindagkop-UKM: Harga Kebutuhan Pokok di Lebong Stabil

Kadis Perindagkop-UKM Kabupaten Lebong, Tina Herlina/RMOLBengkulu
Kadis Perindagkop-UKM Kabupaten Lebong, Tina Herlina/RMOLBengkulu

Pasca banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Selasa (16/4) lalu, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Lebong, terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Lebong.


Kadis Perindagkop-UKM Kabupaten Lebong, Tina Herlina mengungkapkan pada pasar tradisional di Kabupaten harga bahan pokok relatif stabil meskipun harga dari supplier untuk komoditas bawang merah terdapat sedikit kenaikan.

Memang bawang merah ada kenaikan itupun hampir merata naik seluruh daerah di Indonesia bukan karena pasca banjir.

"Cuma bawang merah yang naik. Bukan karena banjir Lebong, akan tetapi naik se-nasional. Karena stok menipis, sentra penghasil bawang merah banjir, dan ada yang gagal panen," kata Tina, kemarin (25/4).

Tak hanya itu, ia juga melaporkan bahwa untuk distribusi gas elpiji 3 Kg sempat macet lantaran akses jalan provinsi di jalur Curup-Lebong dilanda longsor dan rusak parah.

"Ya, stabil. Kemarin gas agak langka karena jalan bermasalah, tapi minggu ini sudah lancar kembali," jelas Tina.

Lebih jauh, pihaknya rutin menggelar kegiatan Kopli Desk (Kegiatan Operasi Pasar Lintas Desa dan Kecamatan).

Dengan adanya Kopli Desk, ia berharap masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, dan harga kebutuhan pokok di pasaran dapat dikendalikan. Tak hanya itu, Kopli Desk ini juga diharapkan untuk menurunkan laju inflasi di daerah itu.

"Untuk stok masih mencukupi belum ada kelangkaan bahan pokok," pungkasnya.