Sikap tegas atas pembakaran Al Quran oleh politisi Swedia, Rasmus Paludan penting ditunjukkan pemerintah Indonesia agar peristiwa tersebut tidak terulang.
- Kemenkuham Bengkulu Dorong Produk RL Terdaftar Sebagai KI
- Beli Piutang BPRS Safir 40 M, Ariyono Gumay Bebaskan Bunga Pinjaman Para Nasabah
- Pilwakot Banyak Golput, Ketua PWI: Ini Harus Menjadi Catatan KPU
Baca Juga
Menurut Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, tindakan Rasmus Paludan sangat serius dan bisa memicu reaksi keras dari umat Islam.
"Pemerintah Swedia jangan menganggap enteng masalah ini karena tindakan yang bersangkutan tidak mustahil akan mendapatkan reaksi keras dari umat Islam," kata Anwar Abbas kepada wartawan, Senin (23/1).
Manusia, kata Anwar Abbas, perlu menjunjung tinggi cara hidup berdampingan dan saling menghormati. Namun hal itu tidak ditunjukkan Rasmus yang membakar salinan Al Quran di dekat kedutaan besar Turki di Stokckholm.
Ia pun khawatir tindakan pembakaran Al Quran dapat menyulut kemarahan umat Islam di dunia.
"Tindakan ini tentu jelas sangat berbahaya karena dia akan bisa memancing kemarahan umat Islam sedunia," tandasnya.
- Persimpangan Elite Dan Ideologi Partai
- Pemerintah Resmi Bentuk Satgas TPPU Usut Skandal Rp 349 Triliun di Kemenkeu
- Cegah Pelanggaran KI, Kemenkumham Bengkulu Gelar Sosialisasi Kerjasama Pemantauan & Pengawasan