Menko Siapkan Bantuan Bagi UMKM Perempuan

Airlangga Hartarto/Net
Airlangga Hartarto/Net

UMKM jadi sektor yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19, khususnya UMKM yang dimiliki oleh kaum Perempuan. Fenomena itu mengundang perhatian perhatian Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.


Diungkapkan Airlangga, pada tahun 2020, 77 persen UMKM Perempuan mengalami penurunan penjualan dan 34 persen UMKM Perempuan bisa gulung tikar jika tak segera dibantu.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menyadari kontribusi UMKM terhadap terhadap PDB sebesar 60,51 persen atau senilai Rp 9.580 triliun.

Airlangga memastikan pemerintah akan segera membantu para pelaku UMKM perempuan  dan  dananya sudah dialokasikan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menurutnya, KPCPEN telah menyiapkan bantuan bagi UMKM sebesar Rp 95,13 T dengan rincian program berupa Subsidi Bunga, Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Umum Mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM, Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung, dan insentif PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah (DTP).

"Salah satu dukungan Pemerintah dalam hal pembiayaan UMKM Perempuan yakni melalui KUR Super Mikro dimana sasaran programnya yaitu ibu rumah tangga yang melakukan usaha," ujar Airlangga dalam webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia yang bertema UMKM Perempuan Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/10).

Tak hanya itu, Airlangga juga memastikan langkah pemerintah mendorong upaya digitalisasi UMKM. Karena menurutnya, berbagai studi menyatakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar.

Ketua Umum Partai Golkar ini bahkan menyaksikan potensi digital bagi UMKM didukung oleh sejumlah faktor antara lain 58 persen penduduk Indonesia melakukan transaksi melalui smartphone, sehingga nilai e-commerce Indonesia meningkat cepat dengan perkiraan tahun 2021 ini mencapai Rp 337 Triliun.

"Dengan berbagai potensi ini diharapkan UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital termasuk juga bagi para pelaku UMKM Perempuan," demikian Airlangga.