Butuh 5 M, Pembangunan Pabrik Es Segera Dibahas

RMOLBengkulu. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu menargetkan pembangunan pabrik es akan rampung pada akhir tahun ini. Menurutnya saat ini persediaan es untuk kebutuhan nelayan di Kota Bengkulu sangat minim dan masih jauh dari kata cukup.


RMOLBengkulu. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu menargetkan pembangunan pabrik es akan rampung pada akhir tahun ini. Menurutnya saat ini persediaan es untuk kebutuhan nelayan di Kota Bengkulu sangat minim dan masih jauh dari kata cukup.

Nelayan juga dikabarkan sering merugi akibat kekurangan pendingin untuk mengawetkan ikan yang menyebabkan hasil tangkapan banyak busuk.

"Nelayan ini banyak mengeluhkan kekurangan es. Saat ini Kota Bengkulu hanya mampu memproduksi sekitar 75 ton es, sementara idealnya itu harus tersedia sampai ratusan ton," kata Kepala DKP Kota, Syafriandi kepada awak media usai menghadiri hearing bersama Komisi I di DPRD Kota, Selasa (22/06).

Dirinya menyebut bahwa pihaknya membutuhkan anggaran sebesar 5 Milyar untuk membangun pabrik es tersebut. Ia pun berharap supaya DPRD Kota menyetujui usulan anggaran tersebut agar pembangunan pabrik es tersebut dapat terealisasi akhir tahun mendatang.

Selain itu, ia menyebut jika menjelang awal tahun 2021 mendatang, hasil tangkapan para nelayan diprediksi akan melonjak. Jika kondisi tersebut dibiarkan tanpa membangun pabrik es akhir tahun ini, para nelayan dipastikan akan terus merugi akibat banyaknya ikan hasil tangkapan yang membusuk.

"Awal Februari itu diprediksi akan ada lonjakan hasil tangkapan nelayan. Kalau pabrik es ini tidak segera ditambah maka nelayan akan terus merugi. Kita harap dewan mengakomodir usulan ini untuk kepentingan para nelayan di Kota Bengkulu," ucapnya.

Sementara itu Ketua Komisi I, Teuku Zulkarnain mengaku jika pihaknya akan membahas usulan tersebut dan akan menjadikan point tersebut sebagai salah satu prioritas Badan Anggaran (Banggar) di DPRD Kota.

"Kita sudah dengar keluhan-keluhan dari para kelompok nelayan. Ini memang kondisi yang cukup urgent dan harus jadi prioritas. Kita akan bahas dan perjuangkan anggaran pembangunan pabrik ini pada pembahasan APBD perubahan nanti," tutupnya. [ogi]