Keputusan Partai Demokrat untuk hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) disebut-sebut karena mereka kecewa karena sang ketua umum partai, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), gagal menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Zakiyah Deklarasi Kemenangan: Real Count 76 Persen
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
Baca Juga
Alhasil muncul spekulasi kalau Demokrat akan mengajukan syarat harus jadi bakal calon presiden atau bacawapres kepada partai politik yang mengajak mereka berkoalisi.
Namun, hal ini dibantah oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Andi Mallarangeng.
"Dari dulu ketika kami berkoalisi, termasuk waktu dengan KPP ini, kami tidak pernah memajukan persyaratan apapun. Kita komunikasi saja, dan komunikasi itu kemudian nantinya akan muncul pembicaraan yang lebih lanjut, yang lebih dalam," ucap Andi Mallarangeng, di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).
Andi pun kembali menegaskan bahwa Partai Demokrat dari dulu hingga nanti tidak pernah mengajukan syarat apapun dalam membentuk koalisi.
"Yang paling penting komunikasi terbangun, chemistry terbangun visi yang sama, bagaimana koalisinya sehingga kemudian bisa bersama sama di Pilpres 2024," tutup Andi.