RMOLBengkulu. Sowan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan bersama jajaran struktural partai ke Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Senin lalu (20/7), dianggap banyak pihak sebagai sikap "merapat".
- Kotak Kosong Menang Di Makassar, Paloh: Itu Tamparan
- Wakil Ketua DPD RI Kembali Mendaftar Ke KPU Bengkulu
- Pertemuan Segitiga, 15 Menit Dari Masjidilharam
Baca Juga
RMOLBengkulu. Sowan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan bersama jajaran struktural partai ke Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Senin lalu (20/7), dianggap banyak pihak sebagai sikap "merapat".
Namun menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, kedatangan itu bukan berarti PAN akan serta merta menjadi koalisi pemerintah.
"Zulhas ini mazhabnya dekat dengan pemerintah, sekalipun suka kritis dengan pemerintah tapi jalinan komunikasinya tetap lancar. Beda dengan mazhabnya Amien Rais, 'asal bukan pemerintah, asal bukan Istana, asal bukan Jokowi'," ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/7).
Sehingga, Adi Prayitno memandang kedatangan PAN dengan struktur barunya ke Istana Negara merupakan wujud nyata dari sikap politiknya.
Meski begitu, dosen ilmu politik Universitas Syarief Hidayatullah UIN Jakarta ini masih sangsi PAN akan menjadi koalisi pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Di bawah Zulhas ini PAN terlihat siap bekerjasama dengan pemerintah. Bekerjasama itu sebagai mitra kritis, belum tentu masuk Istana. Karena belum terlihat ada kebutuhan untuk memasukkan partai lain di luar partai-partai yang ada sekarang," ungkapnya.
"Zulhas ini punya signalment pengurus barunya siap bekerjasama dengan pemerintah baik di luar maupun di dalam," demikian menurut Adi Prayitno. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Menko Airlangga: Pemerintah Komitmen Cegah Korupsi dari Hulu Hingga Hilir
- Sudah Coblos, ESD: Semoga Kami Pemenangnya
- Prabowo Temui Airlangga dan Aburizal Bakrie, Golkar: Membangun Koalisi Besar Nasional