RMOLBengkulu. Anak-anak muda bukan kelompok yang aman dari Covid-19. Untuk itu, mereka harus bisa ikut melakukan langkah-langkah pencegahan infeksi.
- Listrik Padam Saat Berbuka Puasa dan Sahur, PLN Disebut Tim Penguji Kesabaran
- Gubernur Intruksikan 132 Pejabat Yang Dimutasi Aktif Di Sosmed
- Pastikan Kinerja & Pelayanan Optimal, Kakanwil Kemenkumham Bengkulu Sidak LPKA
Baca Juga
RMOLBengkulu. Anak-anak muda bukan kelompok yang aman dari Covid-19. Untuk itu, mereka harus bisa ikut melakukan langkah-langkah pencegahan infeksi.
Anak-anak muda harus berusaha mengekang nalurinya, khususnya ketika mereka bosan dengan kuncian dan ingin bertemu teman. Mereka harus berhenti berkumpul, mengadakan pesta, dan liburan karena hanya akan menambah parah wabah yang ada.
"Orang-orang yang lebih muda juga perlu menerima bahwa mereka memiliki tanggung jawab," tekan kepala kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan pada Rabu (5/8).
Bahkan di Jenewa yang menjadi markas WHO sekali pun, ia mengatakan klub dan kabarat telah ditutup karena menjadi sumber kasus baru. Itu artinya, anak-anak muda lah yang menjadi target virus.
"Tanyakan pada dirimu, "Apakah aku benar-benar pelu pergi ke pesta?"," sambungnya menasihati anak-anak muda, melansir CNA.
Selama ini, anak muda memiliki kemungkinan yang lebih kecil dibandingkan orang tua atau lansia untuk menderita penyakit pernapasan. Tetapi selama lima bulan terakhir, data WHO menunjukkan, jumlah anak muda kisaran 15 hingga 24 tahun dengan Covid-19 bertambah tiga kali lipat.
Situasi ini juga diperburuk karena anak muda sering enggan mengungkap rekam jejak mereka selama terinfeksi. Mereka enggan memberikan rincian dan mengungkap nama teman agar pihak berwenang bisa melakukan pelacakan kontak.
"Ini sulit tetapi itulah yang diperlukan untuk menghentikan virus," kata Ryan.
Selain mengurangi risiko terhadap orang lain, ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, kaum muda harus berhati-hati karena versi penyakit yang ringan sekalipun mungkin memiliki konsekuensi jangka panjang.
Hingga saat ini, data dari Worldometer menunjukkan, virus corona sudah menginfeksi hampir 19 juta orang dengan lebih dari 711 ribu orang meninggal dunia. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Kementan Dorong Pertanian Modern
- Batik Tulis Musi Rawas Peroleh HAKI
- WHO akan Namai Varian Virus Corona dengan Rasi Bintang Setelah Mutasi Baru Bermunculan