Bentrokan dua kelompok karyawan antara pekerja Indonesia dengan pekerja asing (TKA) asal China PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara diakibatkan karena tuntutan pekerja tidak diakomodir perusahaan.
- Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Bukan Karena Human Eror
- Belasan Rumah Terbakar, BPBD Dirikan Dapur Umum untuk korban
- Hujan Deras di Jakarta, Ini Beberapa Titik Terkena Banjir
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengatakan, penyebab kericuhan karena tuntutan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang dibahas dalam rapat bersama dengan perusahaan pada Jumat (13/1) tidak menghasilkan kesepakatan.
Akibat tidak ada kesepakatan, mereka lantas melakukan aksi mogok kerja. Namun sayangnya, aksi mogok kerja tersebut turut diwarnai tindakan anarkis.
"Sehingga terjadilah gesekan antara yang mogok dengan yang di dalam perusahaan (pekerja Indonesia dan TKA)" ujar Didik dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/1).
Aksi itu dilakukan pada Sabtu (14/1) pukul 06.00 WITA di dua lokasi, yaitu di Pos 4 PT GNI dan Pos 5 PT GNI. Aksi demo tersebut turut diwarnai mogok kerja karyawan PT GNI maupun PT SEI sekitar 300 orang.
- Meriahkan HUT Dekranas, Yayasan Batik Indonesia Pamerkan Koleksinya
- Polisi Keluarkan Tembakan Saat Bubarkan Galian Aktivitas Ampas Emas Bekas Belanda
- 5 Pegawai Terpapar Covid-19, Aktivitas Di Kantor BPN Terhenti