RMOLBengkulu. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengungkapkan, rendahnya tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang cuma dituntut 1 tahun penjara sangat memalukan.
- Kacab Koperasi BMT Putri Hijau Gelapkan Rp 2.7 M, Bos Lampung Diburu Polisi
- Di Gedung KPK, Bupati Bengkulu Selatan Hanya Diam
- Kebutuhan Ekonomi, Kakak Dan Adik Masih Di Bawah Umur Nekat Mencuri Motor
Baca Juga
RMOLBengkulu. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengungkapkan, rendahnya tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang cuma dituntut 1 tahun penjara sangat memalukan.
Demikian disampaikan, Jansen sapaan akrabnya di postingan akun Twitter pribadinya, Sabtu (13/6).
"Mau ditaruh dimana muka kita para sarjana hukum ini Pak Jaksa? Terbungkam mulut kita tak bisa jelaskan tuntutan 1 tahun ini," kata Jansen dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut dia, menjadi wajar apabila masyarakat banyak yang merasa heran dan tidak terima dengan keputusan jaksa selaku pengacara negara, yang justru menuntut rendah kasus penyiraman air keras terhadap mata Novel.
"Harga bola mata saja sudah berapa, cacat seumur hidupnya, belum geger nasionalnya bertahun-tahun dan lain-lain. 'Lama-lama orang berpikir lebih baik gantian Novel nyiram saja'," ujar Jansen.
Namun begitu, lanjut politisi muda Demokrat ini, dirinya masih meyakini bahwa keadilan itu tetap hidup dan masih dijunjung tinggi oleh pengadilan
Dia berharap, dua terdakwa kasus penyerangan terhadap Novel mendapatkan hukuman yang setimpal dari penegak hukum.
"Sebagai seorang sarjana hukum saya selalu percaya keadilan itu hidup dan ada di pengadilan. Seburuk apapun tuduhan orang pada pengadilan kita. Sebagaimana kalimat: "hukum, hakim dan rasa keadilan". Semoga hakim abaikan tuntutan jaksa ini dan memberi vonis setimpal. Mari kita tunggu," tutup Jansen. [tmc]
- Jangan Sampai Gubernur Terpilih Kembali Terciduk
- Suara Ledakan Lagi Di Rusunawa Sidoarjo, Lima Korban Terluka
- Tahun Ini KPK Lebih Fokus Tangani Korupsi Korporasi