Reses Marliadi, Warga Capek-Minta Penanganan Banjir Jadi Prioritas

Waka I DPRD Kota Bengkulu, Marliadi/RMOLBengkulu
Waka I DPRD Kota Bengkulu, Marliadi/RMOLBengkulu

Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Marliadi mengelar reses di Perumahan Grand Korpri, Kelurahan Bentiring, Senin (28/02). Lokasi yang dipilih dalam kegiatan reses kali ini merupakan daerah paling rawan banjir di Kota Bengkulu.


Dalam kesempatan tersebut masyarakat meminta agar pemerintah lebih serius dalam penanganan banjir karena sejak dahulu dampak banjir tak pernah berkurang atau tak ada perubahan yang dirasakan masyarakat.

"Kami mohon penanganan banjir jadi prioritas. Masyarakat capek, setiap musim penghujan tiba kami selalu dihantui rasa cemas akibat banjir yang selalu terjadi," kata salah seorang warga Perumahan Grand Korpri, Agus kepada media ini.

Menanggapi hal tersebut, Marliadi mengakui jika persoalan banjir di Kota Bengkulu memang membutuhkan penanganan serius.

"Ini daerah zona banjir, untuk menangani ini memang butuh kerjasama semua pihak termasuk anggaran yang mendukung. Tadi terungkap jika penyelesaian masalah banjir ini harus ada pengerukan alur sungai dan drainase disini memang harus dikeruk karena sudah terjadi pendangkalan," katanya.

Politisi Gerindra ini menjelaskan permasalahan banjir yang kompleks di Kelurahan Bentiring, termasuk Perumahan Korpri ini memang harus diselesaikan oleh pemerintah. Dari mulai pengerukan di muara sungai karena Sungai Bengkulu menampung air dari segala arah saat hujan turun.

"Nanti usulan ini akan kita bicarakan ke pihak terkait dan Insyallah di 2023 nanti fokus kita ke penanganan banjir dan drainase. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi dan kita bisa fokus untuk menangani ini," tambahnya.

Selain itu, Marliadi mengungkapkan jika masyarakat mengusulkan pembangunan rumah singgah yang akan dijadikan tempat evakuasi sementara bagi warga yang terdampak banjir. Menurutnya usulan tersebut cukup masuk akal mengingat selama ini masyarakat di Perumahan Grand Korpri dan sekitarnya kerap terisolasi kepungan banjir saat musim penghujan tiba.

"Tadi ada juga usulan untuk membangun rumah singgah atau tempat evakuasi lah bahasanya. Kami sangat mengapresiasi ini karena memang sangat diperlukan untuk menampung warga sementara waktu ketika banjir. Nanti akan kita tindaklanjuti, pada dasarnya kami di legislatif siap mengawal anggaran untuk pembangunan rumah singgah ini," tutupnya.