RMOLBengkulu. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah sepakat untuk menunda gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Pilkada yang semula diagendakan bakal digelar pada 23 September resmi ditunda hingga 9 Desember 2020 mendatang.
- Ratusan Massa Aksi Protes Politik Uang Ke Bawaslu Dan Polda Lampung
- Dewan Dorong Pemkab Percepatan Program Vaksinasi
- Partai Golkar Targetkan 9 Juta Saksi di Seluruh TPS Saat Pemilu 2024
Baca Juga
RMOLBengkulu. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah sepakat untuk menunda gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Pilkada yang semula diagendakan bakal digelar pada 23 September resmi ditunda hingga 9 Desember 2020 mendatang.
Kondisi ini tentu akan berdampak besar bagi para kandidat yang telah secara terang terangan mendaklarasikan diri akan maju sebagai calon kepala daerah. Bengkulu sendiri akan melakukan pemilihan gubernur dan bupati serentak di delapan kabupaten.
Pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Bengkulu, Mirza Yasben menyebut bahwa penundaan Pilkada 2020 ini memberikan peluang kepada para bakal calon untuk mengatur persiapan kekuatan dengan lebih matang.
"Penundaan ini dampaknya cukup besar terhadap para bakal calon, artinya waktu mereka untuk mematangkan persiapan lebih banyak. Dengan limit waktu yang masih ada mereka bisa gunakan untuk mulai menarik simpati masyarakat," katanya saat dihubungi RMOLBengkulu Via telepon seluler, Rabu (15/04).
Pilgub sendiri masih beberapa bulan lagi digelar, namun sejauh ini sudah ada beberapa nama yang santer disebut sebut akan menjadi calon kuat penantang petahana. Diantara deretan para bakal calon, ada nama-nama besar seperti mantan gubernur Bengkulu, Agusrin Najamuddin, Walikota Bengkulu, Helmi Hasan, Izda Putra, Rosjonsyah dan Imron Rosyadi yang digadang-gadang akan maju di Pilgub Bengkulu 2020.
Lanjut Mirza Yasben, diantara nama-nama tersebut dirinya cukup menjagokan Agusrin Najamuddin dan Helmi Hasan sebagai calon kuat penantang Rohidin Mersyah. Agusrin sendiri sebagai mantan gubernur Bengkulu dua periode dinilai masih mempunyai loyalis dan pendukung setia yang diyakini dapat mendulang suara tinggi. Sementara Helmi Hasan dianggap sangat berpotensi membentuk kekuatan besar dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai walikota saat ini.
"Agusrin ini kita lihat masih banyak loyalis dan pendukung setianya. Sementara Helmi Hasan bisa juga memanfaatkan posisi dan kepopulerannya sebagai walikota untuk mendulang suara dan menarik simpati masyarakat dengan program-programnya," paparnya.
Sementara petahana Rohidin Mersyah diyakini harus berjuang habis-habisan untuk mengalahkan beberapa nama diatas.
"Lawan yang bakal dihadapi petahana ini cukup berat, artinya memang akan terjadi pertarungan sengit dalam memperebutkan kursi gubernur ini" ucapnya.
Kendati demikian ia pun menilai jika peta perpolitikan pada Pilgub Bengkulu ini akan berjalan dinamis.
"Semuanya masih bisa berubah kapan saja, artinya dalam politik itu tidak ada yang pasti dan orang-orang diatas semuanya berpeluang," tutupnya. [ogi]
- Bakal Seru, SBY-Prabowo Segera Bertemu
- PDIP Tetap Syaratkan Capres untuk Berkoalisi
- Apresiasi Dedikasi TNI, Airlangga: Berkat Sinergi Kasus Aktif Covid-19 Dapat Ditekan