Mentan: Bengkulu Selatan Jadi Target Kawasan Lumbung Jagung

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, optimis menargetkan Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi kawasan lumbung jagung Indonesia.


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, optimis menargetkan Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi kawasan lumbung jagung Indonesia.

Indonesia, dipastikan menjadi salah satu negara pengekspor jagung terbesar. Setelah tidak melakukan impor jagung selama dua tahun, dan Amran, sapaan akrab Menteri Pertanian akan memperluas 8 daerah sebagai kawasan lumbung jagung.

Selain Bengkulu Selatan, daerah yang ditargetkan menjadi kawasan lumbung jagung adalah Lampung, Sumatera Barat, Medan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Sulawesi.

untuk mendukung Bengkulu Selatan sebagai lumbung jagung Indonesia, Amran bersama Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo pada kesempatannya melakukan kunnungan ke Kabupaten Bengkulu Selatan pada Selasa (19/9), menyerahkan bantuan 4 unit combine harvester kecil, 5 unit corn sheler, 3 unit traktor roda, 4,30 ton benih jagung untuk 2.020 hektare, 25 ton benih padi untuk 1025 hektare, dan 3.750 dosis vaksin rabies.

Menurut Amran, saat ini Indonesia sudah memproduksi lebih dari 21 juta ton jagung.

"Target 2018 yaitu 23 juta ton. Capaian kita sampai hari ini untuk jagung tidak ada impor," kata Amran.

Amran mengatakan produksi itu sejalan dengan aktivitas petani yang tidak lagi melakukan kegiatan impor dari Amerika atau Argentina. Bahkan, kata dia, Indonesia justru sudah mengekspor jagung ke dua negara tetangga, yaitu Filipina dan Malaysia.

"Setelah impor puluhan tahun, negara tetangga siap menerima impor dari Indonesia. Kita akan ekspor ke Malaysia dan Filipina. Kita sudah ketemu langsung, kita ada MoU. Kami tanda tangan dengan Menteri Pertanian Filipina," kata Amran.

Tahun lalu, Indonesia juga sudah mengekspor jagung yang dikirim dari Gorontalo.  "Dari Dompo, Gorontalo, itu sudah kita ekspor, kita lanjutkan yang penting enggak impor lain," jelas Amran. [Y21]