Split personality merupakan istilah lain dari dissociative identity disorder (DID), yang merupakan bahasa medis dari gangguan kepribadian ganda.
- Sering Dialami Wanita, Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Gangguan Tiroid
- Badan Terasa Sakit Saat Menstruasi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
- Jangan Skip Makanan Ini, Jika Tidak Mau Punya Kulit Sehat
Baca Juga
Kepribadian ganda mungkin tidak asing di telinga. Namun bagaimana dengan split personality? Yuk, cari tahu dan kenali persamaannya supaya tidak salah.
Split personality merupakan istilah lain dari dissociative identity disorder (DID), yang merupakan bahasa medis dari gangguan kepribadian ganda. Ini merupakan gangguan psikologis yang membuat pasien mengembangkan satu atau lebih kepribadian alternatif yang diketahui secara sadar maupun tidak.
Gangguan mental yang satu ini sering dianggap sebagai mekanisme perlindungan diri seseorang terhadap situasi yang membuat stres, tertekan, dan trauma. Ketika kepribadian alternatif muncul, dia akan mengendalikan pengidapnya.
Seperti apa penyakit yang satu ini? Yuk simak beberapa fakta berikut yang dikutip dari berbagai sumber.
Langka
Dalam studi yang diterbitkan The Journal of Nervous and Mental Disease disebutkan bahwa dalam populasi umum, penyakit DID mempengaruhi 1,1 -1,5% populasi.
Angka tersebut menunjukkan penyakit ini cukup langka. Selain itu, studi juga menyebutkan wanita lebih berisiko terkena DID ketimbang laki-laki.
Gejala Split Personality
- Sakit kepala parah dan mengalami nyeri pada tubuh.
- Derealisasi atau perasaan bahwa lingkungan di sekitarnya asing atau tidak nyata.
- Suasana hati mudah berubah dan depresi.
- Depersonalisasi atau merasa jiwanya terlepas dari raganya.
- Mudah merasa gelisah hingga mengalami gangguan kecemasan.
- Disosiasi atau perasaan seakan terlepas dari tubuh dan dunia di sekitarnya.
- Amnesia atau merasakan distorsi waktu.
- Gangguan tidur, termasuk sering mengalami mimpi buruk atau sleepwalking.
- Memiliki gangguan makan (eating disorder).
- Halusinasi atau persepsi palsu terhadap sesuatu, seperti mendengar suara yang sebenarnya tidak ada.
- Timbul masalah pada kehidupan seksual, termasuk gairah seks menurun.
Penyebab Split Personality
Split personality atau dissociative identity disorder disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya termasuk peristiwa traumatis. Hasil studi menyebutkan bahwa 90% pengidap DID memiliki riwayat kekerasan seksual atau emosi yang parah.
Selain itu, peristiwa traumatis lain yang mungkin menyebabkan masalah kesehatan yang satu ini adalah perang, kecelakaan, hingga bencana alam. DID juga berisiko dialami oleh orang-orang yang mengalami isolasi berkepanjangan atau kehilangan orang yang sangat dicintai.
Pengobatan Split Personality
Penanganan dan pengobatan split personality cukup beragam, mulai dari beberapa jenis terapi perilaku kognitif dan dialektik hingga penggunaan obat-obatan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.
- Di samping itu, pengobatan di rumah juga perlu dilakukan. Beberapa di antaranya termasuk:
- Mengelola stres.
- Meminta bantuan keluarga dan orang terdekat untuk mengamati perubahan perilaku.
- Menjalani pola hidup sehat, seperti tidur cukup, menjaga pola makan, olahraga secara teratur, serta menghindari berbagai hal yang bisa menjadi pemicu stres.