Ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa, buruh dan elemen masyarakat lainnya, Senin (11/04) menggelar aksi unjuk rasa di Depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Jalan Asahan, NO 1 Padang Harapan.
- Bupati, Pejabat BPK dan BPKAD Resmi Jadi Tersangka KPK
- Belanja Alkes RSUD M Yunus Senilai Rp 1,7 M Terindikasi Ada Penyelewengan
- Pelajar Asal BU Terlibat Investasi Bodong Resmi Ditetapkan Tersangka
Baca Juga
Dalam aksinya, massa membawa 4 tuntutan yakni menolak penundaan pemilu dan pemerintahan 3 periode, meminta kenaikan harga BBM di Provinsi Bengkulu turun, meminta penangkapan terhadap mafia minyak goreng dan menyelesaikan sejumlah konflik agraria yang saat ini masih banyak terjadi.
"Wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode sama saja pemerintah menghianati perjuangan para pendiri bangsa. Memimpin negeri ini dua periode saja masih banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan Presiden Jokowi," kata Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu, Rian dalam orasinya.
Selain itu, massa juga menuntut pemerintah segera menangkap mafia bahan bakar minyak (BBM) dan minyak goreng yang menyebabkan ekonomi masyarakat menjerit. Salah seorang peserta aksi, Iman menyebut jika masyarakat sudah muak dengan janji-janji pemerintah. Kenaikan BBM dan beberapa bahan pokok ditengah pandemi dengan segala kesulitan, tak ayal membuat masyarakat saat ini geram.
"Beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan berjanji akan menuntaskan persoalan mafia minyak goreng. Tapi apa buktinya, belum selesai persoalan minyak goreng, pemerintah malah seenaknya menaikkan harga BBM," ungkapnya.
Pantauan media ini dilapangan, aksi berjalan tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Tampak beberapa kendaraan taktis seperti water canon disiagakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. [ogi]
- KPK Panggil Dua Mantan Anggota DPRD Sumut Tersangka Suap
- Rugikan Ratusan Korban, Pelaku Travel Umrah Palsu Tertunduk Lesu Saat Ditangkap
- Perkaranya Inkracht, Jaksa Pinangki Sirna Malasari Resmi Dipecat Kejagung