RMOLBengkulu. Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) harus mampu beradaptasi dengan kerja baru dalam tatanan era new normal, di mana semuanya harus tetap menerapkan protokoler kesehatan yang ketat.
- Tak Terima Dikritisi, Kepengurusan BEM FH UNIB Dibekukan
- Pemprov Bengkulu Targetkan Rp 12 Miliar Distribusikan BPM & UMKM Baznas
- AMAN: Jangan Ubah Pulau Enggano jadi Pulau Sawit
Baca Juga
RMOLBengkulu. Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) harus mampu beradaptasi dengan kerja baru dalam tatanan era new normal, di mana semuanya harus tetap menerapkan protokoler kesehatan yang ketat.
Demikian disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB)Tjahjo Kumolo dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).
Pengertian kerja baru itu adalah mengoptimalkan layanan masyarakat dalam berbagai sektor,†ujar Tjahjo Kumolo.
Selain itu, Tjahjo Kumolo juga berharap seluruh ASN tetap meningkatkan kinerjanya di bawah kepemimpinan kepala lembaga pusat maupun daerah. Pada prinsipnya semua harus bekerja, baik yang melayani kepentingan publik maupun hadir pada instansi yang ada. Baik saat bekerja dari rumah maupun di luar rumah.
Mekanismenya diserahkan oleh kepala pimpinan di pusat maupun daerah sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni tetap mengikuti arah petugas dan protokoler kesehatan,†tegasnya dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut, politisi PDIP ini menekankan protokol kesehatan harus dicamkan semua pihak, khususnya ASN itu sendiri dengan tetap memakai masker, rutin mencuci tangan, hingga jaga jarak saat bekerja.
Termasuk saat menghadiri acara seremonial atau terbuka di lapangan, harus mengurangi jumlah orang maupun dengan melalui video call. Yang penting layanan ASN kepada seluruh masyarakat tetap terjaga dengan baik secara kualitas, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarat,†imbuhnya.
Pola ini nantinya akan mengikuti perkembangan suatu daerah, apakah akan diterapkan PSBB atau tidak. Namun yang pasti, kata Tjahjo, seluruh ASN harus mengikuti arahan presiden dan kepala pimpinan masing-masing lembaga agar seluruh program dan pekerjaan dapat difokuskan secara optimal.
Intinya ada tiga hal yang harus difokuskan. yakni, sistem kerja yang fleksibel, pengaturan kerja dan jam kerja, pengaturan infrastruktur penunjang, termasuk pemanfaatan aplikasi-aplikasi pendukung,†demikian Tjahjo Kumolo. [tmc]
- Penumpang Ngaku Teroris Dan Bawa Bom, Lion Air Riau-Jakarta Delay Lebih Dari 2 Jam
- Pengurus IKA AKIP-POLTEKIP Bengkulu Dikukuhkan, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Bengkulu
- Banyak Temui Konflik, Mendagri Minta Kepala Daerah Dan Wakil Bisa Rukun