Empat Pasangan Calon Diprediksi Bertarung Di Pilkada Lebong

RMOLBengkulu. Suhu politik di Kabupaten Lebong mulai menghangat lagi. Itupun setelah Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI Nomor 5 sudah terbit. Sehingga, tahapan Pilkada berlangsung kembali.


RMOLBengkulu. Suhu politik di Kabupaten Lebong mulai menghangat lagi. Itupun setelah Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI Nomor 5 sudah terbit. Sehingga, tahapan Pilkada berlangsung kembali.

Sebanyak empat pasangan calon bupati dan wakil bupati berpotensi akan muncul pada Pilkada Lebong yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Total 4 pasangan dalam Pilkada Lebong 2020 tersebut berdasarkan perhitungan jumlah kursi di DPRD, dan mencuatnya poster gambar sejumlah bakal pasangan calon.

Keempatnya, yakni tiga pasangan diprediksi melalui jalur parpol, dan satu pasangan melalui jalur perseorangan.

Pasangan Armansyah Mursalin dan Masropen Iriadi menjadi satu-satunya pasangan yang menyerahkan dukungan jalur perseorangan ke KPU Lebong.

Paslon ini justru jauh-jauh hari sebelumnya sudah mendeklarasikan maju dengan jargon Aman Bae.

Hanya saja, dari hasil verifikasi administrasi oleh KPU Lebong, sebanyak 2.940 dukungan dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS), dan 6.606 dukungan berstatus Memenuhi Syarat (MS).

Untuk diketahui, syarat minimal untuk maju menjadi Bacalon Kada melalui jalur perseorangan untuk Lebong harus memiliki dukungan minimal 7.723 surat pernyataan dukungan yang ditempel foto copy KTP atau surat keterangan dari Dukcapil, sekaligus minimal tersebar di tujuh kecamatan.

Bagi pasangan bakal calon yang tidak mencukupi masih ada peluang untuk masa perbaikan setelah masa verifikasi faktual. Akan tetapi pasangan bakal calon harus menyerahkan syarat dukungan dua kali lipat dari kekurangan syarat minimal yang dinyatakan TMS dan akan diserahkan di masa perbaikan nanti.

Sementara itu, LO Armansyah dan Masropen, yakni Redhal Fadli belum lama ini mengatakan, masih ada masa perbaikan. Dimana perbaikan bisa dilakukan dengan menyerahkan dukungan satu banding dua.

"Kalau perbaikan memang ada. Satu banding dua," ujarnya, kemarin (29/3).

Dia menjelaskan, banyaknya dukungan Armansyah dan Masropen dinyatakan TMS lantaran kesalahan administrasi. Telebih lagi, metode pendaftaran jalur persorangan tahun ini menggunakan aplikasi Silon berbeda dengan Pilkada sebelumnya.

"Kemaren itu TMS kan administrasi. Ya karena memang sistem Silon untuk proses pencalonan kepala daerah baru tahun ini diterapkan. Menggunakan aplikasi silon banyak yang tidak sinkron," ucapnya.

Menurutnya, kesalahan dukungan yang dinyatakan TMS itu tidak terlalu fatal. Misalnya tidak sinkronnya tanggal lahir dengan formulir model B.1 KWK perseorangan dan B.1.1 KWK tidak sesuai.

"Jadi, ini sesuatu hal yang tidak begitu fatal kesalahannya. Dan juga tinggal dimasukan kembali saat masa perbaikan. Yang TMS itu kan tinggal dimasukan kembali," tuturnya

Tiga Bakal Pasangan Calon Diprediksi Jalur Parpol

Tiga bakal Paslon lain diprediksi bakal meramaikan Pilkada Lebong. Mereka adalah Dalhadi Umar dan Putra Jaya, Teguh Raharjo Eko Purwoto dan Nasirwan Thoha, serta Kopli Ansori. Hanya saja, Kopli Ansori sampai saat ini belum menentukan pasangan sebagai pendamping.

Terkait dukungan, Paslon Dalhadi Umar dan Putra Jaya disebut-sebut akan diusung Partai Perindo dan Partai Gerindra.

Meskipun untuk mendapatkan dukungan ini masih digodok di DPP, namun bakal pasangan calon ini berpotensi kuat mendapat dukungan dari kedua partai tersebut.

Pasalnya, beredarnya perjanjian kesepakatan koalisi partai untuk mengusung Dalhadi-Putra. Jika digabungkan seluruh dukungan tersebut sudah cukup. Perindo memiliki 3 kursi, dan Gerindra memiliki 2 kursi di DPRD Lebong.

Ketua DPD Perindo Lebong, Chairil Baiti mengatakan, alasan pihaknya untuk mengusung kedua pasangan ini bukan tanpa alasan. Pertama, Dalhadi Umar memiliki segudang pengalaman di dunia pemerintahan, seperti menjadi Bupati Lebong pada periode pertama hingga menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Rejang Lebong-Lebong.

Selanjutnya, Putra Jaya mendapat rekomendasi sebagai Calon Wakil Bupati kedua partai itu lantaran pengalamannya membesarkan PT Gembala Sriwijaya Palembang.

"Mereka keduanya sama-sama berpengalaman dan layak untuk dicalonkan. Pak Dalhadi kita semua tahu, pengalaman beliau tidak diragukan lagi. Begitu juga pak Putra," tuturnya.

Kemudian, bakal pasangan calon kedua yang diperkirakan akan muncul jalur parpol adalah Teguh Raharjo Eko Purwoto dan Nasirwan Thoha.

Mereka diperkirakan akan didukung oleh Partai Nasdem yang memiliki 4 kursi dan Partai PBB memiliki 1 kursi. Jika ditotal sudah mendapatkan dukungan 5 kursi. Artinya, syarat untuk mendaftar ke KPU Paslon ini sudah terpenuhi.

Ketua DPC PBB Lebong, Bambang Irawan tak menepis jika hasil penjaringan partainya mengusulkan Teguh Raharjo Eko Purwoto sebagai jagoan dalam percaturan politik di Bumi Swarang Patang Stumang.

"Memang begitu, yang sering komunikasi pak Teguh. Tapi, keputusan akan dikoordinasikan dengan DPW dan DPP PBB. Semoga tidak berubah," ucapnya.

Paslon ketiga yang diperkirakan muncul jalur parpol adalah Kopli Ansori. Hanya saja, Kopli sejauh ini belum mengumumkan calon pendamping.


Akhir-akhir ini, ia disebut-sebut bakal mengaet calon pendamping Wawan Fernandez yang merupakan Wakil Bupati Lebong sekaligus adik kandung Patrice Rio Capella.

Ada juga menyebut bakal menggaet Fahrurrozi salah satu tokoh masyarakat asal Kecamatan Lebong Selatan.

Mendapatkan dukungan dari Partai PAN, bagi Kopli ini tidaklah terlalu sulit. Pasalnya, Kopli Ansori merupakan ketua DPD Partai PAN Lebong.

Hanya saja, untuk syarat dukungan jika hanya mengandalkan PAN tidaklah cukup. Sebab, PAN memiliki 4 kursi di DPRD Lebong, dan membutuhkan 1 kursi lagi.

Tambahan dukungan, PAN dihubung-hubungkan akan berkoalisi dengan sejumlah partai yang belum menentukan sikap. Baik itu partai Hanura yang memiliki 1 kursi, PDIP 2 kursi, Golkar 2 kursi, Demokrat 3 kursi, dan partai PKB 3 kursi.

Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, Helmi Hasan mengungkapkan, keputusan mengusung Kopli Ansori dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Lebong, sudah final.

Lebih lanjut, ia menegaskan partai berlambang matahari itu belum merekomendasikan pendamping Kopli Ansori di panggung politik tersebut.

Namun demikian, DPW PAN Bengkulu ini sudah mengantongi beberapa nama politisi yang akan dipinang untuk menjadi Bakal Calon Wakil Bupati. Dipastikannya, orang tersebut diluar kader partai PAN.

"Wakil masih dicari. Tentu tidak dari partai PAN. Kita cari diluar PAN," singkat pria yang juga menjabat sebagai Walikota Bengkulu ini kepada RMOLBengkulu.

Peluang Bagi Munculnya Bakal Pasangan Calon Kuda Hitam

Kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lebong, dalam pemilihan serentak 2020 ini cukup menarik minat masyarakat, khususnya kalangan pengamat.

Pengamat Politik yang juga Ketua Program Studi Doktor PAI IAIN Bengkulu, Qolbi Khori mengatakan, meskipun masih menyisahkan beberapa bulan lagi, namun Pilkada di Lebong, yang tidak jauh dengan daerah lain, dipastikan bakal ramai.

Bahkan, ia tidak menepis akan muncul kuda hitam, yaitu tokoh baru, dalam pertarungan tersebut.

Rekomendasi parpol, menurutnya kemungkinan besar sudah bisa dikatakan final. Namun, memang sengaja belum diumumkan.

"Rekomendasi itu mungkin aja ada yang sudah diserahkan, cuma belum dipublish. Tapi, ttradisinya di last minute keluarnya," beber Qolby.

Terlebih lagi, masih ada sejumlah parpol yang belum menentukan sikap alias belum mengumumkan jagoannya masing-masing. Baik itu partai Hanura yang memiliki 1 kursi, PDIP 2 kursi, Golkar 2 kursi, Demokrat 3 kursi, dan PKB 3 kursi.

Kemungkinan besar, sejumlah parpol itu berpeluang membuat poros atau koalisi baru di daerah itu. "Secara politik tidak juga, cuma mungkin itu bahagian strategi mereka untuk menjaga ritme pergerakan," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Asman Mai Dolan memastikan, Partai Demokrat belum memutuskan untuk berkoalisi partai manapun.

Dia menyatakan, pihaknya baru akan membicarakan koalisi setelah rekomendasi DPP Partai Demokrat turun. Namun, dipastikannya partai peraih 3 kursi DPRD Lebong tetap akan berkoalisi dalam Pilkada Lebong mendatang.

"Sepertinya gabung. Tapi ini nanti karena masih menunggu keputusan DPP Partai Demokrat," demikian Dolan. [tmc]