Muntahan abu vulkanik serta material Gunung Semeru berdampak terhadap bangunan yang ada di sekitarnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, hingga Minggu (5/12), sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan dan tempat ibadah mengalami kerusakan.
- 19 Anggota KPU Hari Ini Diperiksa terkait Kasus Dugaan Rekayasa Sipol
- Bertambah 8 Kasus Positif Dan 1 Pasien Covid-19 Meninggal Di Lebong
- Beredar Video Penampakan Harimau Diduga di Lebong, Perekam: Arah Ketenong Min
Baca Juga
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan, BPBD juga mencatat sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Semeru ini. Sementara 69 orang warga yang mengalami luka-luka telah mendapat perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.
Akibat erupsi Semeru ini jembatan Gladak Perak yang menjadi penghubung utama Lumajang-Malang lewat selatan terputus total. Akibatnya warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi.
"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal," pungkasnya.
- 5 Pegawai Terpapar Covid-19, Aktivitas Di Kantor BPN Terhenti
- Buntut Tersinggung, Dua Security Cassablanca Terlibat Duel Hingga Meninggal Dunia
- Hujan Deras di Jakarta, Ini Beberapa Titik Terkena Banjir